Buat sahabat yang “doyan” aktifitas yang satu ini (onani) perlu membaca
artikel ini. Bukan untuk menakut-nakuti tapi setidaknya memberi gambaran soal
dampak dari masturbasi.
MASTURBASI alias ‘swalayan’ sudah jamak dilakukan. Sepanjang
tidak berlebihan, ‘swalayan’ oke-oke saja. Tapi kalau kebablasan, tidak baik
juga lho.
Kebanyakan
orang beranggapan bahwa masturbasi itu hal wajar, kebiasaan “sehat” dalam
hidup. Tapi jika sudah berlebihan, tetap saja tidak bisa dilakukan. Begitu
seperti yang ditulis Ahmad Fauzi Suryasoemirat dalam bukunya Seks, Fakta, &
Mitos.
Yang
jadi pertanyaan penting adalah, berapa kali masturbasi dikatakan berlebihan?
Untuk Anda dan pasangan yang melakukannya beberapa kali dalam seminggu tak usah
membaca artikel ini. Yang perlu membaca adalah mereka yang melakukan servis
swalayan beberapa kali dalam sehari, setiap hari!
Maturbasi
berlebihan, bahkan menjadi pola kompulsif, dapat berdampak negatif pada
ketidakseimbangan psikis dan fisik, Agak seram ya?
Sejumlah
pakar menyarankan agar para pria menjaga frekuensi ejakulasi mereka hanya
menjadi beberapa kali dalam seminggu. Namun demikian bagi mereka yang aktif
secara seksual, baik berhubungan intim dengan pasangan dan melakukan masturbasi
juga, sehingga mengalami ejakulasi beberapa kali dalam sehari, mungkin tak
percaya saran tersebut. Tapi percayalah, studi menunjukkan ejakulasi berlebihan
itu tidak disarankan.
Apa
yang terjadi jika masturbasi dilakukan sering? Menurut pakar seks di
Askmen.com, masturbasi berlebihan dapat merangsang fungsi saraf parasimpatik
(acetylcholine). Rangsangan berlebihan ini dapat memicu dihasilkannya hormon
seks lebih banyak dan neurotransmitter seperti acetylcholine, dopamine, dan
serotonin yang menyebabkan perubahan kimia tubuh.
Efek
samping dari perubahan kimia tubuh mengejawantah pada kelelahan, kerontokan
rambut, kehilangan ingatan, penglihatan kabur serta sakit pada testikel.
Masturbasi
berlebihan menekan fungsi sistem saraf dan hati, yang akan menimbulkan
kelelahan secara seksual (terutama pada para laki-laki muda). Hal ini termasuk
terjadinya disfungsi ereksi atau impotensi pada pria sebelum usia matang mereka
menjelang.
Kebocoran
air mani, keluarnya sperma dari penis tanpa ereksi, digambarkan sebagai masalah
umum lain yang dihubungkan dengan masturbasi berlebihan. Ih, seram.
Ini
menjadi pertanda bahwa saraf yang mengontrol katup ejakulasi melemah sebab
terlalu sering digunakan dan mendapat rangsang berlebihan.
Hal
ekstrim yang lain jika dihubungkan dengan masalah fisik, keinginan berlebihan
melakukan masturbasi menyulitkan hubungan Anda dengan pekerjaan dan keluarga,
seperti halnya kecanduan alkohol atau judi. Pokoknya asyik dengan diri sendiri
dan abai dengan dunia sekelilingnya. Gawat kan?
Jika
dari diri sendiri tidak mampu, mintalah saran dari pakar seks, atau bergabung
dalam “klub” yang memiliki masalah serupa dan ingin melepaskan diri dari jerat
‘kecanduan’ masturbasi. Anda dapat mendengarkan cerita mereka dan barangkali
menemukan teknik mengurangi dorongan ‘swalayan’ dari para teman senasib.
Namun
jika berbicara di klub tampak memalukan, datangi saja terapis seks. Tak usah
malu, para terapis itu sudah terbiasa menangani masalah ini. Anda bukan yang
pertama, juga bukan yang terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar